Monday, August 21, 2017

PRAKTIKUM I

PENGANTAR SAFFETY

 

A.     TUJUAN

1.      Mahasiswa mampu Mahasiswa dapat Mengerti tentang pentingnya menerapkan safety dalam kerja jaringan computer.

2.      Mahasiswa mampu Mahasiswa dapat menerapkan safety ketika bekerja jaringan computer.

 

B.     MATERI

1.      Pengertian safety

Keamanan kerja (Safety) adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman, baik berupa materil maupun nonmateril.

1.1.     Pengenalan Tool Safety Jaringan Komputer

Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai berikut:

1)      Baju kerja / harness

harness adalah alat keamanan kerja untuk kebutuhan pekerja jaringan, Industry, contractors, telekomunikasi, building, gondola, service, Dll yang berfungsi untuk pengaman saat bekerja di ketinggian. Dalam kerjaan jaringan harness sangat di perlukan ketika memasang alat-alat pada ketinggian tertentu seperti pemasangan kabel pada pelapon dan bahkan pemasangan antenna whirless.

 

 

2)      Helm

Helmet di gunakan sebagai alat pelindung kepala agar kepala terhindar dari bahan yang jatuh dari atas

 

 

3)      Kaca mata (Safety Glasses)

Safety Glasses menjaga mata Anda supaya terhindar dari debu, angin, cat , api , pasir, air , paku , cairan kimia lainnya , dsb dimanapun Anda berada.

 

 

 

 

 

4)      Sarung tangan

Sarung tangan sebagai alat pelindung tangan ketika bekerja jaringan agar terhindar dari kecelakaan yang mengakibatkan tangan terluka.

 

 

5)      Sepatu

Sepatu safety adalah alat keamanan kerja untuk kebutuhan pekerja jaringan, Industry, contractors, telekomunikasi, building, gondola, service, Dll yang berfungsi untuk pengaman saat bekerja untuk perlingdungan kaki agar terhindar dari kecelakaan terjatuhnya alat yang dapat menimbulkan luka pada kaki..

 

 

Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai berikut :

1)      Petunjuk penggunaan alat

2)      Rambu-rambu dan isyarat bahaya.

3)      Himbauan-himbauan

4)      Petugas keamanan

 

2.      Kesehatan Kerja

Kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani, rohani, maupun sosial, dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit umum. Kesehatan dalam ruang lingkup kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja tidak hanya diartikan sebagai suatu keadaan bebas dari penyakit. Menurut Undang-Undang Pokok Kesehatan RI No. 9 Tahun 1960, BAB I pasal 2, keadaan sehat diartikan sebagai kesempurnaan keadaan jasmani, rohani, dan kemasyarakatan.

 

3.      Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai keadaan terhindar dari bahaya selama melakukan pekerjaan. Dengan kata lain keselamatan kerja merupakan salah sau faktor yang harus dilakukan selama bekerja. Tidak ada seorang pun didunia ini yang menginginkan terjadinya kecelakaan. Keselamatan kerja sangat bergantung .pada jenis, bentuk, dan lingkungan dimana pekerjaan itu dilaksanakan.

Unsur-unsur penunjang keselamatan kerja adalah sebagai berikut:

1)      Adanya unsur-unsur keamanan dan kesehatan kerja yang telah dijelaskan diatas.

2)      Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan kesehatan kerja.
Teliti dalam bekerja

3)      Melaksanakan Prosedur kerja dengan memperhatikan keamanan dan kesehatan kerja.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja adalah upaya perlindungan bagi tenaga kerja agar selalu dalam keadaan sehat dan selamat selama bekerja di tempat kerja. Tempat kerja adalah ruang tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, atau sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan usaha dan tempat terdapatnya sumber-sumber bahaya. Kecelakaan kerja dapat dibedakan menjadi kecelakaan yang disebabkan oleh :

1)      Mesin

2)      Alat angkutan

3)      Peralatan kerja yang lain

4)      Bahan kimia

5)      Lingkungan kerja

6)      Penyebab yang lain

 

4.      Tujuan Kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja.

Kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja bertujuan untuk menjamin kesempurnaan atau kesehatan jasmani dan rohani tenaga kerja serta hasil karya dan budayanya. Secara singkat, ruang lingkup kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja adalah sebagai berikut:

1)      Memelihara lingkungan kerja yang sehat.

2)      Mencegah, dan mengobati kecelakaan yang disebabkan akibat pekerjaan sewaktu bekerja.

3)      Mencegah dan mengobati keracunan yang ditimbulkan dari kerja

4)      Memelihara, mencegah, dan mengobati keracunan yang timbul dari kerja.

5)      Menyesuaikan kemampuan dengan pekerjaan, dan

6)      Merehabilitasi pekerja yang cedera atau sakit akibat pekerjaan.

 

5.      Memahami Prosedur yang Berkaitan dengan Keamanan

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (SOP, Standards Operation Procedure) wajib dilakukan. Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan kesalamatan kerja. Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja. Pedoman dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Pedoman itu antara lain:

1)      Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari pekerjaan dan lingkungan kerja.

2)      Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya

3)      Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik, mental, maupun sosial para pekerja.
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm, masker, kacamata, atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya.

 

6.      A

lat-alat pelindung badan

Pada waktu melaksanakan pekerjaan, badan kita harus benar-benar terlindung dari kemungkinan terjadinya kecelakaan. Untuk melindungi diri dari resiko yang ditimbulkan akibat kecelakaan, maka badan kita perlu menggunakan ala-alat pelindung ketika melaksanakan suatu pekerjaan. Berikut ini akan diuraikan beberapa alat pelindung yang biasa dipakai dalam melakukan pekerjaan listrik dan elektronika.

 

7.      Pakaian kerja

Pemilihan dan pemakaian pakaian kerja dilakukan berdasarkan ketentuan berikut.

·           Pemakaian pakaian mempertimbangkan bahaya yang mungkin dialami

·           Pakaian longgar, sobek, dasi, dan arloji tidak boleh dipakai di dekat bagian mesin

·           Jika kegiatan produksi berhubungan dengn bahaya peledakan/ kebakaran maka harus memakai pakaian yang terbuat dari seluloid.

·           Baju lengan pendek lebih baik daripada baju lengan panjang.

·           Benda tajam atau runcing tidak boleh dibawa dalam kantong.

·           Tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan debu, tidak boleh memakai pakaian berkantong atau mempunyai lipatan.

 

C.     TUGAS

 

·           Buatkan makalah tentang alat-alat keamanan khususnya jaringan computer beserta penjelasan penggunaannya, minimal 10 Halaman dan di jilit rapi.

 

PRAKTIKUM II

PENGENALAN ALAT

 

A.     TUJUAN

1.      Mahasiswa dapat mengenal alat-alat jaringan computer

2.      Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dan kegunaan alat-alat jaringan komputer

 

B.     MATERI

1.      Bentuk Alat-alat jaringan komputer

1)     Terminal

·      Terminal Keyboard adalah terminal input yang sangat populer  diantara pemakai komputer. User dapat menggunakan keyboard mengentri data, memberikan intruksi tertentu untuk menerbitkan laporan dsb.

·      Terminal Telephone Tombol : komputer juga dapat dilengkapi dengan alat respon audio. Dapat mengirimkan pesan yang dapat didengar oleh pemakai di telephone tombol. Penekanan tombol digunakan untuk mengirimkan data dan intruksi ke komputer.

·      Terminal Titik penjualan (point of sale) Kita juga dapat melihat bagaimana pembaca charakter optik digunakan pada pasar swalayan. Terminal ini menyediakan cara memasukan data transaksi ke dalam database pada saat penjuala (point of sale). Karena alasan tersebut terminal ini dinamakan terminal Point of sale (POS)

·      Terminal Pengumpul Data. Suatau jenis khusus terminal dirancang untuk digunakan oleh pekerja pabrik. Alat yang dikenal sebagai terminal pengumpul data (data collection terminal)  digunakan untuk mengumpulkan data, menjelasakan kehadiran dan kinerja kerja pegawai. Alat OCR digunakan untuk membaca charakter dan dokument yang menyertai pekerjaan yang berjalan di dalam pabrik.

·      Terminal khusus yaitu terminal yang dirancang khusus untuk keperlua tertentu seperti cash register  yang dilengkapi dengan tombol-tombol khusus. Satu tombol untuk satu jenis penjual

 

2)     NIC (Network Interface Card)

 

Kartu jaringan atau Lan card dipasang pada setiap komputer yang akan dihubungkan ke suatu jaringan computer. Banyak jenis dan merk kartu jaringan yang tersedia di pasar, namun beberapa hal pokok yang perlu diketahui dari kartu jaringan yaitu type kartu ISA atau PCI dengan kecepatan 10 atau 10/100 Mbps, harus disesuaikan dengan tipe Ethernet HUB atau switching yang akan digunakan, jenis protocol dan jenis kabel yang didukungnya disamping itu juga mengesampingkan kwalitas produk. Komputer jenis terbaru tidak dilengkapi dengan slot ISA bahkan Network Interface umumnya merupakan Onboard system artinya sudah tersedia pada mainboard sehingga tidak perlu lagi dipasang Lan Card Sesuai dengan besarnya tingkat kebutuhan akan jaringan komputer, sudah banyak mainboard komputer jenis terbaru dilengkapi kartu jaringan secara on board. Kwalitasnya bagus namun penulis berpendapat lebih baik menggunakan kartu jaringan yang terpisah. Salah satu keuntungannya adalah dapat memilih merk tertentu dan mudah diganti apabila terjadi kerusakan.

 

3)     Hub atau Concentrator

 

Hub adalah perangkat jaringan yang terdiri dari banyak port untuk menghubungkan Node atau titik sehingga membentuk jaringan yang saling terhubung dalam topologi star. Jika jumlah port yang tersedia tidak cukup untuk menghubungkan semua komputer yang akan dihubungkan ke dalam satu jaringan dapat digunakan beberapa hub yang dihubungkan secara up-link.

Port yang tersedia biasanya sampai 8, 16, 24 atau lebih banyak sesuai kebutuhan Anda. Untuk kecepatan, Anda dapat menggunakan HUB 10 atau Switch 10/100. Sebaiknya menggunakan 10/100 karena dapat digunakan untuk jaringan berkecepatan maksimal 10 atau 100. Hub ada yang mendukung pemggunaan kabel coax yang menukung topologi BUS dan UTP yang mendukung topologi STAR. Namun type terbaru cenderung hanya menyediakan dukungan untuk penggunaan kabel UTP.

 

4)     Konektor UTP (RJ-45)

 

 

Untuk menghubungkan kabel UTP diperlukan konektor RJ-45 atau sejenis jack yang bentuknya mirip dengan jack kabel telepon namun memiliki lebih banyak lubang kabel. Konektor tersebut dipasang di kedua ujung kabel dengan peralatan Tang khusus UTP. Namun jika belum bisa memasangnya, Anda dapat meminta sekaligus pemasang-an pada saat membeli kabel UTP

 

5)     Kabel UTP

 

Ada beberapa jenis kabel yang digunakan dalam jaringan network, namun yang paling banyak dipakai pada private network/Local Area Network saat ini adalah kabel UTP. 

 

6)     Bridge

Bridge digunakan untuk menghubungan antar jaringan yang mempunyai protokol yang sama. Hasil akhirnya adalah jaringan logis tunggal. Bridge juga dapat digunakan jaringan yang mempunyai media fisik yang berbeda. Contoh jaringan yang menggunakan fiber obtik dengan jaringan yang menggunakan coacial.

Bridge mempelajari alamat tujuan lalulintas yang melewatinya dan mengarahkan ke tujuan. Juga digunakan untuk menyekat jaringan. Jika jaringan diperlambat dengan adanya lalulintas yang penuh maka jaringan dapat dibagi menjadi dua kesatuan yang lebih kecil.

 

7)     Switch

 

 

Merupakan pengembangan dari konsep Bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store and forward. Switch cut-through mempunyai kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tijuannya, sedangkan switch store and forward merupakan kebalikannya. Switch ini menerima dan memeriksa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk memeriksa satu paket merlukan waktu, tetapi proses ini memungkinkan switch mengetahui adanya kerusakan pada paket data dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan.

Dengan Swith terdapat beberapa kelebihan karena semua segmen jaringan memiliki bandwidth 10 Mbps penuh. Tidak terbagi seperti share network pada penggunaan Hub. 

 

8)     Cluster Control Unit

 

 

Cluster Control Unit  membangun hubungan antara terminal yang dikendalikannya  dengan perlatan-peralatan dan jaringan. Alat ini memungkinkan beberapa terminal berbagi satu printer atau mengakses beberapa komputer melalui jaringan yang bebeda. Cluster Control Unit dapat pula mengerjakan pemeriksaan kesalahan dan pengubahan kode.

 

9)     Multiplexer

 

 

Saat beberapa terminal harus berbagi satu saluran pada saat yang sama, multiplexer dapat ditambahkan pada tiap ujung. Multiplexer adalah suatu alat yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan bebrpa pesan secara serentak. Penambahan multiplexer berdampak seperti mengubah jalan satu jalur menjadi jalur bebas hambatan dengan beberapa jalur.

Pengaturan nomor port dan protokol yang mengirim data pada modul sofware yang benar didalam host.

 

10)   Front-end Processor

 

 

Front-end Processor menangani lalulintas Jaringan komputer yang masuk dan keluar dari host komputer. Kedua komputer tersebut dapat merupakan jenis apapun, tetapi configurasi yang umum terdiri dari sejenis komputer mini khusus yang berfungsi sebagai front-end processor dan sebuah mainframe yang menjadi host.

Front-end Processor berfungsi sebagai unit input dari host dengan mengumpuklkan pesan-pesan yang masuk dan menyiapkan data bagi host. Front-end Processor juga berfungsi sebagai unit output dari host dengan menerima pesan-pesan untuk transmisi ke terminal.

Walau kecepatan transmisi antara saluran dan front end Processor  relatif lambat ( dalam banyak kasus bit-bit ditransmisikan secara serial ) kecepatan tarnsmisi front-end processor dengan host dapat berlangsung secara cepat ( beberapa bit ditransmisikan secara paralel).

Sebagian front-end processor melakukan message switching dengan mengatur rute (routing) pesan dari suatu terminal ke yang lain tanpa melibatkan host. Jika karena suatu hal terminal penerima tidak dapat menerima pesan (mungkin sedangan digunakan atau rusak) front-end processor dapat menyimpan pesan tersebut dalam penyimpanan sekunder dan mengirimkannya nanti. Kemampuan ini disebut simpan dan teruskan (store and forward).

 

11)   Host

Host mengerjakan pemrosesan data untuk jaringan . Pesan-pesan yang masuk ditangani dengan cara yang sama dengan data yang di terima dari unit unit jenis apapun. Setelah pemrosesan pesan dapat ditransmisikan kembali ke front-end processor untuk routing.

 

12)   Router

 

 

Router tidak mempunyai kemampuan untuk mempelajari, namun dapat menentukan path (alur) data antara dua jaringan yang paling eficien. Router beroperasi pada lapisan Network (lapisan ketiga OSI.). Router tidak mempedulikan topologi dan tingkat acces yang digunakan oleh jaringan.  Karena ia beroperasi pada lapisan jaringan. Ia tidak dihalangi oleh media atau protokol komunikasi. Bridge mengetahui tujuan ahir paket data, Router hanya mengetahui dimana router berikutnya ditempatkan. Ia dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan yang menggunakan protokol tingkat tinggi yang sama.

Jika paket data tiba pada router, ia menentukan rute yang terbaik bagi paket dengan mengadakan pengecekan pada tabel router. Ia hanya melihat hanya melihat paket yang dikirimkan kepadanya oleh router sebelumnya.

 

13)   Brouter

 

 

Adalah yang menggabungkan teknologi bridge dan router. Bahkan secara tidak tepat seringkali disebut sebagai router multiprotokol. Walau pada kenyataannya ia lebih rumit dari pada apa yang disebut router multiprotokol yang sebenarnya.

 

14)   Getway

Gateway dilengkapi dengan lapisan 6 atau 7 yang mendukung susunan protokol OSI. Ia adalah metode penyambungan jaringan ke jaringan dan jaringan ke host yang paling canggih. Gateway dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan yang mempunyai arsitektur berbeda misalnya PC berdasarkan Novell dengan jaringan SNA atau Ethernet

 

15)   Modem

 

 

Satu-satunya saat modem tidak diperlukan adalah saat telephone tombol digunakan sebagai terminal. Semua saluran jaringan komputer lain memerlukan modem pada tiap ujungnya. Modem dirancang untuk beroperasi pada kecepatan tertentu biasanya 300, 1200, 2400, 4800 atau 96000 bit per detik dan seterusnya kecepatan modem menentukan kecepatan transmisi data.

 

16)   ADSL

 

 

17)   ADSL adalah type modem untuk penggunaan accses internet kecepatan tinggi. Umumnya modem ADSL merupakan integrasi  dari modem, firewall dan ethernet switch serta router dan mungkin juga dengan transiever. Modem ADSL bekerja pada frekwensi yang berbeda dengan  frekwensi yang digunakan dalam percakapan telephon sehingga saluran telephon dapat digunakan untuk percapapan bersamaan dengan penggunaan transmisi data melelalui modem ADSL.

 

18)   Radio

 

 

Transmisi data juga dilakukan melalui frekwensi radio seperti yang digunalan pada jaringan perbankan, Travel, warnet. Peralatan ini masih dikuasai perusahaan penyedia layanan public (provider) seperti PT Lintas Artha, Indosat, Telkomsel. Fren. Untuk lingkup lebih kecil tersedia werless untuk pembuatan jaringan lokal tanpa kabel. Misalnya dengan Modem ADSL yang dilengkapi dengan werless router dapat digunakan untuk jaringngan lokal pada ruangan. Hanya saja kemampuan werles tidak dapat atau terganggu oleh partisi terutama partisi beton. sehingga tidak efektif digunakan untuk jaringgan lokal suatu perusahaan dimana client computer tersebar di dalam ruangan tertutup.

 

19)   Server

 

 

Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network operating system. Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan. Umumnya, di atas sistem operasi server terdapat aplikasi-aplikasi yang menggunakan arsitektur klien/server.

 

C.     TUGAS

·         Buatkan laporan tentang alat-alat jaringan computer serta penjelasan dan kegunaan alat tersebut di sertakan dengan gambar, minimal 15 halaman dan di jilit rapi


PRAKTIKUM III

PENGKABELAN

 

A.     TUJUAN

1.      Mahasiswa dapat mengenal macam-pengkabelan

2.      Mahasiswa dapat mengenal dan membedakan cable jaringan computer

3.      Mahasiswa dapat mempraktekkan pembuatan cable cable UTP jenis straight, cross, dan rool over

 

B.     MATERI

1.      Jenis Cable Jaringan Komputer

Untuk dapat menghubungkan divais yang satu dengan divais yang lain, maka di butuhkanlah media transmisi. Terdapat berbagai macam media yang dapat digunakan untuk dapat menghubungkan divais dan membentuk jaringan. Secara umum, media tersebut adalah: Kabel (wired) dan Nirkabel (wireless). Empat jenis kabel jaringan yang umum digunakan saat ini yaitu:

1)      Kabel Coaxial

Kabel coaxial terdiri atas dua kabel yang diselubungi oleh dua tingkat isolasi. Tingkat isolasi pertama adalah yang paling dekat dengan kawat konduktor tembaga. Tingkat pertama ini dilindungi oleh serabut konduktor yang menutup bagian atasnya yang melindungi dari pengaruh elektromagnetik. Sedangkan bagian inti yang digunakan untuk transfer data adalah bagian tengahnya yang selanjutnya ditutup atau dilindungi dengan plastik sebagai pelindung akhir untuk menghindari dari goresan kabel.Beberapa jenis kabel Coaxial lebih besar dari pada yang lain. Makin besar kabel, makin besar kapasitas datanya, lebih jauh jarak jangkauannya dan tidak begitu sensitif terhadap interferensi listrik.

2)      Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)

Kabel twisted pair terjadi dari dua kabel  yang diputar enam kali per-inchi untuk memberikan perlindungan terhadap interferensi listrik ditambah dengan impedensi, atau tahanan listrik yang konsisten. Nama yang umum digunakan untuk kawat ini adalah IBM jenis/kategori 3. Secara singkat kabel UTP adalah murah dan mudah dipasang,  dan bisa bekerja untuk jaringan skala kecil.

3)      Kabel Shielded Twisted Pair (STP).

Kabel STP sama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum digunakan pada LAN ialah IBM jenis/kategori 1. 

4)      Kabel Serat Optik (Fiber Optik).

Kabel serat optik mengirim data sebagai pulsa cahaya melalui kabel serat optik. Kabel serat optik mempunyai keuntungan yang  menonjol dibandingkan dengan semua pilihan kabel tembaga. Kabel serat optik memberikan kecepatan transmisi data tercepat dan lebih reliable, karena  jarang terjadi kehilangan data yang disebabkan oleh interferensi listrik. Kabel serat optik juga sangat tipis dan fleksibel sehingga lebih mudah dipindahkan dari pada kabel tembaga yang berat.

 

C.     LANGKAH PRAKTIKUM

1.      Merakit Kabel Cross

1)     Potonglah kabel sesuai dengan panjang yang diperlukan, yaitu dengan cara membuang (mengupas) bagian pelindung luar kabel, kemudian bersihkan dan rapikan kedua ujung kabel. 

2)     Susunlah warna urutan kabel sesuai dengan gambar di bawah ini.

3)     Urutkanlah pemasangan kabel pada konektor sesuai dengan urutan.

4)     Setelah kabel dimasukkan ke konektor, lalu klem  (jepitlah) konektor dengan tang klem hingga terminal-terminal menjepit kabel dengan kuat.

5)     Pasang kedua ujung kabel dengan konektor, lalu lakukan pengujian dengan menggunakan kabel tester.

6)     Setelah berhasil melakukan pemasangan kabel pada konektor dengan pengetesan dengan kabel tester, hubungkan dua buah PC dengan kabel tersebut, apakah bisa?

2.      Merakit Kabel Straight

1)     Potonglah kabel sesuai dengan panjang yang diperlukan, yaitu dengan cara membuang (mengupas) bagian pelindung luar kabel, kemudian bersihkan dan rapikan kedua ujung kabel. 

2)     Susunlah warna urutan kabel sesuai dengan gambar dibawah ini: 

 

 

 

 


Pin #

Wire

1

White/Green

2

Green

3

White/Orange

4

Blue

5

White/Blue

6

Orange

7

White/Brown

8

Brown

 

 

 

Gambar 3.1. EIA/TIA 568A STANDARD

 

3)     Urutkanlah pemasangan kabel pada konektor sesuai dengan urutan.

4)     Setelah kabel dimasukkan ke konektor, lalu klem  (jepitlah) konektor dengan tang klem hingga terminal-terminal menjepit kabel dengan kuat.

5)     Pasang kedua ujung kabel dengan konektor, lalu lakukan pengujian dengan menggunakan kabel tester.

 

Setelah berhasil melakukan pemasangan kabel pada konektor dengan pengetesan dengan kabel tester, hubungkan dua buah PC dengan kabel tersebut, apakah bisa?

 

D.     TUGAS

 

·         Buatkan kedalam bentuk laporan tentang teknik pemasangan kable mulai dari kable coacial, UTP/STP, FO  minimal 15 Halaman dan di jilit rapi.

 


PRAKTIKUM IV

PENGELAMATAN IP ADDRESS

 

A.     TUJUAN

1.    Mahasiswa dapat mempraktekkan setting IP Addres pada Komputer

2.    Memahami Format IP Addressing versi 4 beserta pembagian kelasnya.

3.    Memahami Subnetting Classfull & Classless secara CIDR / VLSM.

4.    Dapat mengkonfigurasi IP pada jaringan Local Area Network.

 

B.     MATERI

1.      Pendahuluan

Untuk berkomunikasi dengan host lain didalam suatu  jaringan, sebuah host harus mempunyai IP (Internet Protocol) address. Pada praktikum ini, IP yang digunakan adalah IPv4 yang memiliki panjang 32 bit (4 byte). IP address sendiri terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian  network address  dan node/host address. IPv4 terdiri dari 5 class, yaitu A, B, C, D dan E. Kelas D digunakan untuk multicasting, sedangkan kelas E untuk riset.

 

Gambar 2.1. Contoh Penggunaan IP Adress

 

Berikut adalah alokasi bit untuk alamat IPv4 :

 

 

Berikut adalah IP Address Range untuk masing-masing kelas :

 

2.      Subnetting :

Mengapa dilakukan subnetting ?

1.      Untuk mengurangi lalu lintas jaringan (mengurangi broadcast storm/ memperkecil broadcast domain)

2.      Mengoptimalisasi unjuk kerja jaringan

3.      Pengelolaan yang disederhanakan (memudahkan pengelolaan, mengidentifikasikan permasalahan)

4.      Penghematan alamat IP.

 

Pada dasarnya subnetting adalah mengambil bit-bit dari bagian host sebuah alamat IP danme-reserve atau menyimpannya untuk mendefinisikan alamat subnet. Konsekuensinya adalah semakin sedikit jumlah bit untuk host. Jadi semakin banyak jumkah subnet, semakin sedikit jumlah bit yang tersedia untuk mendefinisikan host bit.

 

Contoh Subneting :

Misalkan tersedia network address 192.168.1.0 / 24 → “ berarti kelas C ”.  (Lihat tabel di atas) Misal kita membutuhkan 6 kelompok jaringan/network, maka yang kita lakukan adalah membagi  alamat tersebut menjadi 6 subnet. Maka rumus yang digunakan adalah 2^n >= jumlah subnet. Variabel n menunjukkan jumlah bit yang dipinjam dari bit-bit host untuk dijadikan bit subnet. 

Perhitungan:

2^n  >= 6 => 2^3  >= 6 ,sehingga n = 3

Perhitungan dengan metode binary : 

-        subnet mask default (dlm biner) : 11111111.11111111.11111111.00000000

-        tambahkan 3 bit 1 di ruas paling belakang :

11111111.11111111.11111111.11100000

-        konversi subnet tsb ke desimal : 255.255.255. 224

(Berarti subnet mask addressnya adalah 255.255.255.224 untuk mendapatkan 6 subnet)

 

Sekarang untuk mengetahui jumlah IP yang dapat dipakai untuk tiap host di tiap subnet, lakukan operasi berikut :

256      :    jumlah rentang dari 0 – 255

 

224      :    nilai ruas terakhir dari subnet yang baru

 

32        :    digunakan sebagai range buat subnetnya

 

Hasil 32 menunjukkan IP yang dapat dipakai untuk tiap subnet mask yang baru. Berikut ini adalah daftar semua subnet untuk subnet mask class C 255.255.255 224 : Subnet ke 0   :   192.168.1.0 – 192.168. 1. 31

Subnet ke 1   :  192.168.1.32 - 192.168.1. 63

Subnet ke 2   :   192.168.1.64 - 192.168.1. 95

Subnet ke 3   :   192.168.1.96 -  192.168.1.127

……………….

Subnet ke 7  :   192.168.1.224 – 192.168.1.255

 

Contoh menghitung broadcast address :

Coba hitung broadcast address dan network address untuk IP 192.168.1.4 /29

Jawab  : 

/29    berarti netmask = 255.255.255.248

IP Adress  :  192.168.1.4   11000000.10101000.00000001.00000100

netmask  :  255.255.255.248  11111111.11111111.11111111.11111000 

Network Addr:  192.168.1.0   11000000.10101000.00000001.00000000

(AND)

Broadcast Addr:  192.168.1.7   11000000.10101000.00000001.00000111

(invers)

 

3.      CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)

Perhitungan subnetting pada CIDR merupakan perhitungan lanjutan mengenai IP Addressing dengan menggunakan metode VLSM ( Variable Length Subnet Mask ), namun sebelum membahas VLSM perlu direview terlebih dahulu subnetting menggunakan CIDR.

Pada tahun 1992 lembaga IEFT memperkenalkan suatu konsep perhitungan IP  Address yang dinamakan supernetting atau classless  inter domain routing (CIDR), metode ini menggunakan notasi prefix dengan panjang notasi tertentu sebagai network prefix, panjang notasi prefix ini menentukan jumlah bit sebelah kiri yang digunakan sebagai Network ID, metode CIDR dengan notasi prefix dapat diterapkan pada semua kelas IP Address sehingga hal ini memudahkan dan lebih efektif. Menggunakan metode CIDR kita dapat melakukan pembagian IP address yang tidak berkelas sesukanya tergantung dari kebutuhan pemakai. 

Sebelum kita melakukan perhitungan IP address menggunakan metode CIDR berikut ini adalah nilai subnet yang dapat dihitung dan digunakan :

Subnet Mask CIDR Subnet Mask CIDR

255.128.0.0 /9 255.255.240.0 /20

255.192.0.0 /10 255.255.248.0 /21

255.224.0.0 /11 255.255.252.0 /22

255.240.0.0 /12 255.255.254.0 /23

255.248.0.0 /13 255.255.255.0 /24

255.252.0.0 /14 255.255.255.128  /25

255.254.0.0 /15 255.255.255.192  /26

255.255.0.0 /16 255.255.255.224  /27

255.255.128.0 /17 255.255.255.240  /28

255.255.192.0 /18 255.255.255.248  /29

255.255.224.0 /19 255.255.255.252  /30

 

Catatan penting dalam subnetting ini adalah penggunaan oktat pada subnet mask dimana :

-     untuk IP Address kelas C yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada oktat terakhir karena pada IP Address kelas C subnet mask default-nya adalah 255.255.255.0

-     untuk IP Address kelas B yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada 2 oktat terakhir karena pada IP Address kelas B subnet mask default-nya adalah 255.255.0.0

-     untuk IP Address kelas A yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada 3 oktat terakhir karena IP Address kelas A subnet mask default-nya adalah 255.0.0.0

 

4.      VLSM ( Variable Length Subnet Mask )

Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari  satu subnet mask, jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja, perbedaan yang mendasar disini juga adalah terletak pada pembagian blok, pembagian blok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh si pemilik Network Address yang telah diberikan kepadanya atau dengan kata lain sebagai IP address local dan IP Address ini tidak dikenal dalam jaringan internet, namun tetap dapat melakukan koneksi kedalam jaringan internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan internet hanya mengenal IP Address berkelas.

Metode VLSM ataupun CIDR pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatasi kekurangan IP Address dan dilakukannya pemecahan Network ID guna mengatasi kekerungan IP Address tersebut. Network Address yang telah diberikan oleh lembaga IANA jumlahnya sangat terbatas, biasanya suatu perusahaan baik instansi pemerintah, swasta maupun institusi pendidikan yang terkoneksi ke jaringan internet hanya memilik Network ID tidak lebih dari 5 – 7 Network ID (IP Public).

Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM  agar tetap dapat berkomunikasi kedalam jaringan internet sebaiknya pengelolaan network-nya dapat memenuhi persyaratan ; routing protocol yang digunakan harus mampu membawa informasi mengenai notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya (routing protocol : RIP, IGRP, EIGRP, OSPF dan lainnya, bahan bacaan lanjut protocol routing : CNAP 1-2), semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung metode VLSM yang menggunakan algoritma penerus packet informasi. Tahapan perhitungan menggunakan VLSM IP Address yang ada dihitung menggunakan CIDR selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM, sebagai contoh :

130.20.0.0/20

Kita hitung jumlah subnet terlebih dahulu menggunakan CIDR, maka didapat

11111111.11111111.11110000.00000000 = /20

Jumlah angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah 4 maka Jumlah subnet = (2x) = 24 = 16

Maka blok tiap subnetnya adalah :

Blok subnet ke 1 = 130.20.0.0/20

Blok subnet ke 2 = 130.20.16.0/20

Blok subnet ke 3 = 130.20.32.0/20

Dst … sampai dengan

Blok subnet ke 16 = 130.20.240.0/20

 

Selanjutnya kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu 130.20.32.0 kemudian :

-     Kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai 16 diambil dari hasil perhitungan subnet pertama yaitu /20 = (2x) = 24 = 16

-     Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini kita gunakan /24, maka didapat 130.20.32.0/24 kemudian diperbanyak menjadi 16 blok lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu : 

Blok subnet VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24 

Blok subnet VLSM 1-2 = 130.20.33.0/24, dst..sampai ke 16

-     Selanjutnya kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu 130.20.32.0 kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun oktat ke 4 pada Network ID yang kita ubah juga menjadi 8 blok kelipatan dari 32

-     sehingga didapat :

Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27

Blok subnet VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27

Blok subnet VLSM 2-3 = 130.20.33.64/27

Blok subnet VLSM 2-4 = 130.20.34.96/27

Blok subnet VLSM 2-5 = 130.20.35.128/27

            Blok subnet VLSM 2-6 = 130.20.36.160/27, dst

 

5.      IPv6 Addresses (TAMBAHAN)

IPv6 adalah format IP dengan panjang 128 bit dan umumnya ditulis sebagai 8 bilangan 16 bit hexadecimal.Memiliki jumlah alamat  IP = 2128 (sekitar 3.4x 1038). Bandingkan dengan IPv4 dengan format hanya 32 bit yang berarti memiliki jumlah IP = 232 (sekitar 4.3x109). Format penulisannya adalah dengan hexadecimal yang  masing-masing 16 bit dengan dipisahkan dengan tanda titik dua (:) Representasi alamat pada IPv6 ada beberapa macam :

-     Model x: x: x: x: x: x: x: x

X adalah nilai berupa hexadecimal 16 bit dari porsi alamat. Karena terdapat 8 buah ‘x’,

jumlah total = 816 = 128 bit.

Contohnya : FEDC:BA98:7654:3210:FEDC:BA98:7654:3210

-     Jika format pengalamatan IP mengandung kumpulan group 16 bit bernilai ‘0’, maka direpresentasikan dengan “::”.

Contohnya : 3FFE:0:0:0:0:0:FE56:3210 dapat direpresentasikan menjadi 3FFE::FE56:3210

-     Model x: x: x: x: x: d: d: d

d adalah alamat IPv4 32 bit. Contohnya : 0:0:0:0:FFFF:13.1.68.3 direpresentasikan menjadi ::FFFF:13.1.68.3

 

C.     TUGAS

1.   Untuk mengelola manajemen pembagian kerja yang baik sebuah perusahaan akan melakukan pembagian area kerja  berdasarkan divisi atau unit kerja yang spesifik dengan mengalokasikan sejumlah perangkat komputer (host) sesuai kebutuhan. Sebagai contoh: Perusahaan “Kreatip Corp” membagi perusahaannya ke dalam 5 divisi dengan distribusi alokasi kebutuhan  hostnya masing-masing.  

Network 1 : 

Network 2 : 

Network 3: 

Network 4 : 

Network 5: 

Dengan Metode VLSM tentukan Network Address, First Usable Address, Last Usable Address, dan Broadcast Address, jika diberikan IP License ………………..

2.   Berdasarkan gambar Topologi Jaringan berikut ini, tentukan pembagian subnetwork dengan metode VLSM, default gateway, dan host pada masing-masing bagian.

  

D.     TUGAS PENDAHULUAN

1.   Jelaskan ip addressing version 4 dan pembagian kelasnya ! berikan contoh beserta perinciannya.

2.   Jelaskan mengenai IP Public & IP Private, serta metode NAT !

3.   Jelaskan yang dimaksud dengan Broadcast Domain dan Default Gateway, serta berikan berikan penjelasan jika muncul “ Destination unreachable & Request Time Out pada proses Ping !

4.   Jelaskan mengenai IP Subnetting Classfull & Classless menggunakan CIDR & VLSM !

5.   Dengan metode CIDR, berikan perincian subnetwork jika diberikan IP Network 200.200.200.0/24 dan dibutuhkan 8 subnetwork, tentukan pula network, first, last, dan broadcast address pada masing-masing subnetwork, serta gambarkan perhitungannya !

6.   Dengan metode VLSM, jika dibutuhkan pembagian jaringan untuk 4 divisi dengan masing-masing  :

 

Network A   : 30 host

Network B   : 60 host

Network C   : 6 host

Network D   : 2 host

 

Jika diberikan IP License nya : 192.168.1.0/24 tentukan pembagian IP Address pada masing-masing network beserta Network Address, First Usable Address, Last Usable Address, & Broadcast Address.



0 comments:

My Profile

My photo
Mataram, NTB, Indonesia
Sukuralhamdulillah akhirnya saya sudah menyelesaikan study S1 ku di STMIK BG mataram... dan sekarang saya bekerja sebagai Lecturer di di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK Bumigora Mataram).

Tempat Saling Shering Ilmu

Ini hanya blog untuk mempermudah anda dalam menncari informasi untuk belajar jaringan.. saya juga masih belajar dan saya berharap mari kita sama2 belajar untuk kemauan IT di negara kita...

Followers

photo keluarga ku

photo keluarga ku
I Love You All