Wednesday, September 22, 2010

Demi mencari uang untuk mendapat hidup yang lebih layak rela bertarung dengan keselamatan di olat labaong kecamatan lape-lopok sumbawa NTB.

saya gk tau harus menyebutnya apa mengenai tragedi hadirnya olat labaong yang belum lama ini mengubah kehidupan sebaian masyarakat sumbawah, baik moral, tingkahlaku, keimanan, maupun harta. Meledaknya olat labaong sebulan sebelum Bulan Puasa. pada awal Bulan Puasa hampir smua masyarakat berbondong2 mencari emas siang dan malam walaupun orang sedang teraweh. banyak yang gk puasa karna untuk naik ke olat labaong sangat menguras tenaga.

Dengan adanya olat labaong yang dulunya dikatakan miskin sekarah malah punya mobil, motor baru, punya sapi. dengan adanya Olat labaong terkadang orang2 tidak mengenal teman, kerabat ketika berebut batu yang mengandung emas. dengan adanya olat labaong masnyarakat tidak memikirkan kehidupan anakcucunya karena bahaya mercurry akan bergerak 5-10 th kedepan.



Percaya gk percaya saya sendri sadah berkunjung ke olat labaong pada saat mudik kemaren, termasuk saya juga ikut mengambil batu yang mengandung emas di atas olat labaong, yang walaupun dengan bukit yang terjang bemodal penasaran ingin membuktikan apakah benar olat labaong yang konon banyak di serbu oleh masyarakat untuk mengmbil batu yang mengandung emas dan bahkan menurut cerita disana sudah ada ratusan orang yang sudah meninggal akibat lubang galian yang runtuh. Kalo anda berkunjung kesana pasti anda percaya karna luas dari lubang dan bau menyengat yang konon kanya orang2 disanalah tempa orang lagi mengambil batu didalam lubang dan ambruk seketika dan banyak mekan korban. Yang menjadi heran penerintah setempat belum pernah turun tangan mengenai hal tersebut. masih membiarkan masyarakat menambang sendiri tampa ada bekal atau keahlian penambangan. ataukah pemerintah lepas tangan karena sumbawa sedang preses pemilihan Bupati..?? sampai rakyat dibiarkan menjadi korban, belum lagi masalah yang paling besar di hadapi masyarakat sumbawa khususnya desa2 yang tinggal di dekat olat labaong seperti langan, lopok, lopok beru dan masih banyak lagi.. mreka dengan sembarangan mengelolah yang namanya gelondong di tengah2 kehidupan masyaraka, mereka belum mengerti bahasanya air limbah. Air raksa namanya yang mengandung Mercurry sangat berbahaya. saya mengutip dari http://www.pdpersi.co.id tentang bahaya mercurry"
Mercury, sebuah nama cantik nan elok didengar telinga. Mengingatkan kita pada sebuah planet dalam sistem tata surya kita, Merkurius. Begitu cantiknya nama Mercury, sehingga banyak orbek (orang beken) memakai embel-embel Mercury di belakang namanya. Sebut saja, Freddy Mercury atau Poppy Mercury.


Sayang beribu sayang, nama Mercury ternyata juga “berbau” kematian. Dua nama orbek di atas, mati dalam usia muda. Nah, kabarnya - zat bernama Mercury (Hg) juga punya “gaung” menakutkan. Contoh paling mudah, pertambangan emas Pongkor di Bogor. Gara-gara pemakaian Mercury untuk proses pelarutan emas, air sungai di sekitar Pongkor tercemar berat. Akibatnya, masyarakat sekitarnya pun terkena dampaknya.

Gejala keracunan Mercury, walau sekarang belum tampak jelas, mulai terasa pada gurandil (pencari emas liar) di Pongkor. Hal yang sama juga terjadi di beberapa wilayah tambang emas Indonesia lainnya, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.

Tragedi Minamata

Sebenarnya, ada kasus pencemaran Mercury yang gaungnya sangat menghentak. Kasus ini disebut tragedi Minamata. Imbas dari industrialisasi di Jepang, membuat Teluk Minamata menjadi bak sampah raksasa. Logam berat mencemari teluk cantik itu, termasuk di dalamnya tercemar pula oleh Methyl Mercury. Tak kurang, penduduk dari dua wilayah di pesisir Minamata, yaitu propinsi Kumamoto dan Kagoshima menjadi korban Mercury.

Padahal, di Minamata, Mercury terdeteksi sejak tahun 1956. Mercury Minamata ini merupakan limbah dari industri kimia Chisso Co Ltd. Meski telah terdeteksi, pihak perusahaan dan pemerintah Jepang saat itu seolah tutup mata. “Nasi terlanjur menjadi bubur” begitu kata peribahasa, saat tahun 1968 penduduk di sekitar Minamata mengalami penyakit aneh. Rata-rata dari mereka mengalami gejala sama yang khas, yaitu rusaknya sistem saraf, termasuk saraf otak. Rusaknya saraf otak ini menimbulkan gejala mati rasa (baal), ketidakseimbangan gerak pada tangan dan kaki, kelelahan, kuping berdenging, penglihatan menyempit, ketulian pendengaran, sulit bicara dan bergerak.

Selidik punya selidik, hal ini disebabkan konsumsi ikan dan kerang dalam jumlah besar oleh para penduduk di sekeliling Minamata. Diyakini, ikan dan kerang itu sudah tercemar Methyl Mercury. Bak kata pepatah “siapa menabur angin, maka akan menuai badai” akibatnya dirasakan 10 tahun kemudian. Sekitar 17 ribu lebih penduduk seputar Minamata mengalami keracunan. Dari 2.262 penderita keracunan yang terdaftar di arsip pemerintah, 1.246 telah meninggal dunia. Pemerintah Jepang sendiri mengklaim bahwa jumlah penderita keracunan Mercury ini sebanyak 12.615 orang. Dan dari jumlah itu, 10.353 telah diberi santunan oleh Chisso Co Ltd.

Itulah hebatnya Merkury. Itu pun belum selesai. Generasi muda Minamata, ternyata mendapat tulahnya pula. Bayi-bayi yang lahir di era tersebut rata-rata mengalami penurunan intelegensia, cacat fisik, atau mutasi genetik. Penyakit-penyakit lain yang juga ada kaitannya dengan Mercury ini adalah penyakit kanker, ginjal dan hati.

Demikian jurnal ini saya kutip mudah2 han bermanfaat buat kita semua, dan bisa menjaga tana samawa biar anak cucu kita bisa menikmatinya. saran saya kepada pemerintah cepat turun tangan kalo memang masyarakat didak bisa di halang ya kasih saja tambang rakyat, sosialisasikan cara menambnag yang bener. sosialisasikan bahaya air raksa yang mengandung mercury. Untuk Foto kegiatan penambangan bekangan saya Upload. Termakasih
kembali

1 comments:

rony said...

nice blog ochy :)
good job bro.....

My Profile

My photo
Mataram, NTB, Indonesia
Sukuralhamdulillah akhirnya saya sudah menyelesaikan study S1 ku di STMIK BG mataram... dan sekarang saya bekerja sebagai Lecturer di di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK Bumigora Mataram).

Tempat Saling Shering Ilmu

Ini hanya blog untuk mempermudah anda dalam menncari informasi untuk belajar jaringan.. saya juga masih belajar dan saya berharap mari kita sama2 belajar untuk kemauan IT di negara kita...

Followers

photo keluarga ku

photo keluarga ku
I Love You All